Secara etimologi kertas berasal dari kata latin papyrus
yang merujuk ke sebuah nama tanaman cyperus papyrus. Papyrus adalah lembaran
tebal mirip kertas yang digunakan oleh bangsa Yunani untuk menulis. Walaupun secara
etimologi berasal dari kata papyrus namun sifat dan tampakan antara kertas dan
papyrus sangatlah berbeda. Kertas yang lebih modern adalah lapisan tipis
material yang diproduksi dari bubur serat selulosa. Bubur kertas di press dan
dikeringkan sehingga membentuk lembaran yang lentur.
Semua bahan material yang mengandung serat selulosa bisa diproses
menjadi kertas. Sumber serat selulosa yang paling umum adalah kayu namun ada
juga beberapa sumber serat yang lain seperti pelepah pisang, rumput, tanaman perdu,
ampas batang tebu, bambu. Beberapa tahun terakhir ini dikembangkan rumput laut
sebagai alternatif bahan baku kertas.
Struktur kayu mengandung tiga komponen utama yakni cellulose,
hemicellulose dan lignin. Selulosa adalah polimer linier yang mengandung 5.000
sampai 10.000 mers dalam satu molekul. Di dalam struktur kayu selulosa ini
membentuk bundle yang disebut dengan microfbril.
Berdasarkan ukuran panjang pendeknya, serat yang dihasilkan kayu
dikategorikan ke dalam serat panjang dan serat pendek. Serat panjang dihasilkan
oleh pohon kayu lunak (softwood) dengan kisaran panjang serat 3,5 mm sampai 4,8
mm. Sedangkan serat pendek yang mempunyai kisaran panjang 0,7 mm sampai 1,7 mm
dihasilkan oleh pohon kayu keras.
Ciri-ciri pohon kayu lunak adalah daunnya yang berbentuk jarum.
Pohon kayu lunak tumbuh subur di daerah subtropis, contohnya pohon pinus dan
cemara. Pohon kayu keras mempunyai ciri berdaun lebar dan tumbuh subur di
daerah tropis.
A : Fiber
B : Wall
C : Macrofibril
D : Microfibril
E : Molekul selulosa
F : Glucose
|